Bagnaia: Sprint Race akan Mengubah Kejuaraan, Kita Harus Pintar
Jadwal akhir pekan balapan MotoGP mendapatkan perubahan besar dengan penambahan Sprint Race hari Sabtu, yang menurut Francesco Bagnaia akan mengubah kejuaraan.
Meski kalender MotoGP 2023 hanya menampilkan satu putaran lebih banyak, Sprint Race secara signifikan menambah jumlah balapan dari 20 menjadi 42.
Meski hanya setengah jarak, dan setengah poin diperebutkan (12 untuk satu kemenangan), itu menghadirkan potensi 252 poin yang bisa diperebutkan.
Bukan jumlah poin yang sedikit, mengingat bagaimana Francesco Bagnaia memenangkan gelar tahun lalu dengan 265 poin di atas Fabio Quartararo dengan 248 poin.
- Bastianini-Bagnaia Menilai Favorit Gelar untuk MotoGP 2023
- Sprint Race akan Menciptakan Akhir Pekan MotoGP yang Intens
Untuk mengakomodasi Sprint Race menambah jarak tempuh mesin, Latihan Bebas telah dikurangi dari 4 menjadi 3 sesi setiap akhir pekan, dengan Kualifikasi dipindahkan ke Sabtu pagi.
Kualifikasi akan menjadi lebih penting karena jarak Sprint Race membatasi pembalap untuk merangsek dari belakang, dan berbeda seperti kejuaraan lain, hasil balapan pendek tidak akan menentukan starting grid untuk Grand Prix hari Minggu.
Dengan kata lain, setiap kualifikasi MotoGP sekarang akan dihitung untuk dua balapan (balapan Sprint dan Minggu).
“Saya pikir Sprint Race bisa membuat perbedaan besar selama akhir pekan balapan,” kata juara bertahan Bagnaia. “Kita harus pintar beradaptasi karena itu sesuatu yang berbeda.
“Setelah [melakukan] Sprint Race pertama, saya akan lebih memahami cara bekerja untuk jadwal baru.”
Konsistensi adalah kata kunci yang digaungkan oleh Quartararo dan Franco Morbidelli, karena cedera selama balapan akhir pekan akan menempatkan potensi 37 poin dalam risiko, bukan 25 poin seperti musim-musim sebelumnya.
Tapi Bagnaia masih menganggap kecepatan lebih penting: “Konsistensi selalu menjadi kunci juara, tapi menurut saya kecepatan lebih penting daripada konsistensi.
“Ini adalah campuran dari berbagai hal dan pastinya konsistensi [membantu] tetapi Anda juga membutuhkan kecepatan, karena untuk memenangkan kejuaraan, penting untuk selalu berada di depan.”
Bastianini khawatirkan potensi Sprint Race
Sprint Race juga akan lebih menghukum bagi pembalap yang kerap menderita di kualifikasi, atau biasanya lebih unggul dalam manajemen ban dan comeback akhir balapan. Semua kriteria di atas terlihat dalam diri rekan setim baru Bagnaia, Enea Bastianini.
Dengan empat kemenangan balapan musim lalu diraihnya setelah memimpin pada lap 18 dari 22 (Qatar), 16 dari 20 (COTA), 21 dari 27 (Le Mans, dan 23 dari 23 (Aragon), semuanya terjadi pada paruh kedua balapan.
La Bestia sadar betul dengan kelemahannya, dan mengatakan dia perlu 'menutup jarak' antara kecepatan awal dan akhir balapan untuk sukses di Sprint, sekaligus melihat kemungkinan memakai kompon ban yang lebih lembut.
“Dalam beberapa balapan Sprint kami dapat menggunakan ban yang berbeda dibandingkan dengan hari Minggu,” ujarnya. “Gaya saya adalah menghemat [ban] sedikit di awal dan setelah itu saya bisa mendorong lebih banyak.
"Saya harus menutup celah ini karena untuk balapan Sprint, itu bisa menjadi masalah bagi saya. Tapi saya rasa kami bisa memodifikasi [gaya saya] sedikit.
“Saya pikir balapan Sprint pertama akan menjadi ujian bagi semua orang dan pendekatan saya terhadapnya, seperti pendekatan semua pembalap, harus berbeda. Mari kita lihat bagaimana dan mungkin kita bisa berbicara dengan Alvaro [Bautista] karena dia telah membuat banyak balapan Sprint [di WorldSBK]…”
Bautista: Sprint Race akan mengubah kejuaraan
Bautista, mantan peraih podium MotoGP, memenangkan empat balapan Sprint 'Superpole' dalam perjalanannya untuk memenangkan gelar World Superbike tahun lalu untuk Ducati.
“Yang pasti itu akan mengubah kejuaraan karena mereka menggandakan jumlah balapan [MotoGP],” kata Bautista. “Ini kesempatan bagi para pebalap yang kesulitan dalam balapan panjang dengan konsumsi ban, ditambah kelelahan fisik atau mental. Ini adalah kesempatan untuk pengendara seperti itu.
“Itu akan membutuhkan pendekatan yang berbeda karena Anda harus mendorong dari awal, tanpa mempedulikan ban.
“Dalam kasus saya, itu tidak mudah karena saya sedikit kesulitan untuk memberi bobot pada ban dan menaikkan suhunya di beberapa lap pertama. Dan jika Anda kehilangan beberapa putaran di awal balapan Sprint, maka akan sulit untuk pulih.
“Jadi saya pikir banyak pembalap akan mengalami masalah ini di Sprint Race [MotoGP], tetapi yang lain akan memiliki beberapa keuntungan. Mereka semua harus memahami cara mendekati atau mengelola balapan semacam ini
“Tapi menonton dari luar akan lebih menarik dan lebih baik [untuk olahraga].”
Balapan Sprint MotoGP pertama akan diadakan pada hari Sabtu pembuka musim Portimao, 25 Maret mendatang